Banyak Mutiara Terpendam di Madrasah

Jakarta (Pinmas)–Menteri Agama Suryadharma Ali dijadwalkan membuka Kompetisi dan Expo Madrasah Tingkat Nasional (Kemnas) II. Acara yang diikuti 1.200 siswa madrasah dari 33 provinsi berlangsung di Jakarta, 19-22 Juli 2011.

“Banyak mutiara terpendam di madrasah yang punya keunggulan di olahraga dan sebagainya,” kata Direktur Pendidikan Madrasah Drs A. Saifuddin MA kepada wartawan di Jakarta, Kamis (14/7) menjelaskan event yang bertema “Kita wujudkan sportifitas, intelektualitas dan kreatifitas siswa melalui kompetisi dan expo madrasah.”

Saifudin lebih lanjut menjelaskan, kegiatan yang diikuti siswa madrasah tsanawiyah (setara SMP) dan aliyah (SMA) se-Indonesia akan menampilkan kebolehan mereka di bidang olah raga dan juga kesenian. “Acara ini diikuti sekitar 1.200 peserta, sedangkan pada acara pembukaan diramaikan oleh 2.000 penggembira siswa madrasah.”

Dikatakan, kompetisi ini juga merupakan salah satu dari proses pembelajaran dan untuk berekspresi, bertindak sportif serta beraktualisasi diri. “Peserta akan memperebutkan medali dan piala. Karena itu diharapkan lewat Kemnas II ini bisa dijaring atlet-atlet berprestasi yang bisa berlaga di ajang nasional,” kata Saifudin.

Dia mengatakan, madrasah memiliki potensi yang besar dalam pengembangan siswa didik. Karena itu pendidikan di madrasah juga harus seimbang. Diharapkan dengan berolahraga dan seni, siswa madrasah dapat berkompetitif di kancah yang lebih tinggi, nasional maupun internasional.

Karena itu, Kemnas ini merupakan momentum strategis bagi pengembangan minat dan bakat. Selain itu menjadi wahana memacu prestasi siswa madrasah berpartisipasi aktif. “Ajang Kemnas ini juga menjadi wahana silaturahmi bagi siswa madrasah yang datang dari berbagai provinsi,” katanya.

Adapun cabang yang dilombakan yaitu, Bulutangkis, Atletik 100m, Atletik 400 m, Tenis Meja, Catur, Pidato Bahasa Indonesia, Pidato Bahasa Arab, Pidato Bahasa Inggris dan Fahmil Al Quran. Disela kegiatan ini, juga diselenggarakan seminar Kemnas II dikuti oleh semua pendamping, Kabid Mapenda, jelas A. Saifudin. (ks)